.:::::.Bagiku Dia ISTIMEWA.:::::.


Ada banyak kisah cinta di dunia ini..
Ada banyak kasih yang tak tersampaikan..
Ada milyaran mimpi yang tak terwujud..
Namun, dihatiku cinta mu tak akan pernah terbeli..
Dimemoriku perhatianmu tak akan pernah hilang..
Bagiku kau teramat sangat istimewa..
Robbi, izinkan suatu hari aku melukiskan cinta dihatinya..
Cinta di dunia dan di akhirat..
Robbi, izinkan aku umrah bersamanya..
Suatu hari nanti, meski aku tak tahu kapan. akan terwujud.

Membaca novel bidadari-bidadari syurga menimbulkan kesan yang begitu mendalam. Kesan yang teramat sulit untuk dilupakan. Jarang sekali terdapat novel yang menceritakan perjuangan seorang kakak. Seorang kakak yang rela berkorban demi kesuksesan adik-adiknya. Cerita di novel ini aku rasakan di kehidupanku saat ini. Terkadang kehadiran novel seperti ini sangat dibutuhkan ditengah keluarga yang kurang menghargai sosok sang kakak.

Seorang kakak, tentunya sangat membantu dalam kehidupan berumah-tangga. Seorang kakak bisa jadi sebagai sahabat ibu. Sahabat di kala suka maupun duka ketika keberadaan ayah tak tentu kapan pulang. Seorang kakak adalah orang pertama yang paling mengerti kesulitan ibu dan keluarga. Seorang kakak akan selalu tampil kuat di tengah sulitnya perekonomian keluarga. Seorang kakak rela mengalah demi melihat adiknya tersenyum bahagia.


Seorang kakak seringkali dihadapkan dengan dua pilihan sulit. Ini adalah keahlian sang kakak cerdik dalam memilih dan pandai dalam memutuskan.

Terlahir menjadi anak pertama bukanlah perkara yang mudah. Apalagi anak pertama dari 7 bersaudara.  Kata orang,  anak pertama  adalah harapan dan cita-cita. Harapan untuk menjadi orang yang sukses. Harapan untuk mengangkat derajat keluarga. Harapan untuk menjadi contoh terbaik bagi adik-adiknya. Karena dengan melihat kakaknya sukses, bisa jadi sang adik termotivasi untuk sukses juga.

Kakak pertamaku ini bernama Husnah, aku memanggilnya “daengena” (daeng = kakak dalam bahasa bugis dan ena= nama panggilan sang kakak). Jarak usia kami terpaut begitu jauh 16 tahun. Jarak yang terbilang sangat jauh antara adik dan kakak. Meski usia kami sangat jauh, namun kami begitu akrab. Daengena, bagiku dia istimewa. Daengena adalah kakak perempuan ku satu-satunya. Lima saudaraku yang lainnya adalah laki-laki. Darinya aku belajar banyak hal.
Mulai dari membereskan rumah, mencuci, memasak, sampai telaten dalam mengurusi keperluan saudara-saudaraku yang lain.

Bagiku dia istimewa, daengena sangat ahli dalam memasak. Bahkan lebih ahli dari ibuku. Daengena pandai mengkombinasikan resep tradisional suku bugis dengan resep modern. Pandai, lihai, dan cekatan dalam memasak. Hanya melihat sebentar, kakakku bisa membuat masakan yang sama persis dengan yang ada di TV ataupun majalah. Sungguh, bagiku daengena adalah koki terbaik yang pernah ada. Kakakku yang ini sudah berpengalaman di dapur sejak usia 8 tahun. Sedini itu bisa menyiapkan hidangan lezat khas bugis di dapur. Kata ibu, sebelum berangkat sekolah, setiap hari kakakku terlebih dahulu masak untuk ayah. Karena ibu tak bisa bangun ketika itu,  ibu mengalami masa ngidam yang cukup parah. Mual dan muntah-muntah . Ayah paling suka bale tunu bandeng ( Ikan bakar bandeng). Bale tunu bandeng adalah salah satu masakan bugis yang sangat populer di tengah masyarakat. Diracik dengan bumbu istimewa, sungguh sedap sekali rasanya. Hampir tiap idul fitri, kakakku membuat coto makassar dan buras bugis. Hmm, jangan tanya soal rasa. Manyameng nasu-nasuna daengku ( Enak sekali masakannya kakak ku :) )

Bagiku dia istimewa. Daengena sangat telaten mengurus keperluan adik-adiknya. Mulai dari memandikannya, mengantarkannya ke sekolah, menjemputnya dari sekolah, mencuci pakaian adik-adiknya, sampai membuat prakarya sekolah untuk adik-adiknya. Rela begadang sampai tidak tidur, sebelum keperluan adik-adiknya tuntas semua di esok hari. Mendidik adik-adiknya, mengajari cara berhitung di rumah, menghafal perkalian, mengajari tugas bahasa inggris, dan sebagainya. Kemana ibu ? Ibu ku hanya lulus SD. Jadi, ibu tak bisa mahir mengajari anak-anaknya. Daengena hanya lulusan diploma, tapi bagiku dia teramat sangat istimewa.

Bagiku dia istimewa. Daengena pandai melihat peluang. Semenjak menikah, kakakku yang satu ini berhenti kerja di P.T demi mengurusi keluarga barunya. Bukan berarti dia menganggur, namun dia membuka usaha kecil-kecillan di rumah. Menerima pesanan berbagai macam bolu, mulai dari bolu gulung, bolu karamel, sampai kue ulang tahun. Pelanggan tetapnya adalah keluarga besar, teman-temannya dan tetangga terdekat.

Bagiku dia istimewa. Daengena sungguh dermawan terhadap adik-adiknya. Dulu, sewaktu masih kerja di P.T , gaji bulanannya digunakan untuk membeli keperluan adik-adiknya. Mulai dari pakaian koko, susu berkaleng-kaleng, baju muslim, sarung, seragam, buku-buku sekolah , memberikan kami uang saku tambahan dan selalu mengajak kami makan-makanan enak di luar rumah. Tak ada yang lebih dermawan di dunia ini selain kakakku. Bahkan dia lupa untuk menyisihkan gajinya untuk keperluan pribadinya sendiri.

Bagiku dia istimewa. Semenjak duduk di bangku SD sampai tingkat kuliah. Daengena tidak pernah memiliki waktu luang untuk sekedar belajar dan bermain seperti teman-temannya yang lain. Masa kanak-kanaknya dihabiskan dengan mengurusi keperluan rumah tangga, merawat ibu yang sedang ngidam, mendidik adik-adiknya sendiri. Bahkan ketika di kelas, kakakku selalu tertangkap basah tertidur karena begitu letihnya. Soal prestasi akademis ? kakakku selalu mendapat peringkat 5 besar. Kakakku juga aktif dalam taekwondo dan PMR. Beberapa penghargaan di kedua bidang tersebut seringkali diraihnya. Hebatnya, kakakku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S1, tapi karena ibu tidak mengijinkannya beasiswa tersebut hangus begitu saja.

Jika kutulis semua tentang kakakku, sungguh tak akan pernah habis. Tulisan sederhana ini memang tak pernah dapat mewakili keistimewaanya. Paling tidak tulisan ini sedikit mewakili ucapan terimakasihku padanya. Bagiku dia sangat istimewa. Kakak terbaik di dunia sekaligus koki terbaik yang pernah ada. Tak ada yang salah dengan pilihannya untuk menjadi Ibu rumah tangga. Tak ada profesi yang paling mulia selain ibu rumah tangga. Menjadi ibu rumah tangga bukanlah perkara yang mudah. Seorang ibu rumah tangga juga harus cerdas agar dapat mendidik anak-anaknya secara langsung.

Ada banyak hal yang ingin kusampaikan. Jutaan bahkan milyaran kata maaf pun tak akan pernah bisa menutupi segala kegundahan hati, segala luka di hati yang pernah ku goreskan padamu.Tahukah kau, setelah aku melakukan kesalahan padamu, aku sungguh menyesal. Yah, itu semua tak sebanding dengan perjuanganmu membesarkan kami, sebagian besar usiamu kau habiskan untuk mengurusi kami. Robbi, berikanlah kepadanya kebahagiaan di dunia dan di akhirat, jadikanlah keluarganya menjadi sakinah,mawaddah, warrahamh dan izinkan aku umrah bersamanya. Aaamiin

*Loving you more cz ALLAH, daengena :*

NB : Seorang kakak terkadang terkesan cerewet, yah mereka seperti itu sebagai bukti cinta kasih mereka terhadap adik-adiknya. Jangan salah dalam mengartikan sikapnya, sungguh jasanya teramat besar, dan seharusnya kau bersyukur. Berapa juta orang di dunia ini yang menginginkan seorang kakak. Yah, hanya seorang.

 @RoomSweetRoom
22:18


0 Responses